Sejak kejadian di pantai itu, aku tidak pernah menyapa, menegur, atau mengobrol dengan alan, bahkan aku tidak pernah senyum padanya. sudah beberapa bulan ini aku menjalin hubungan tanpa status dengan alan. sebenarnya aku ingin putus karena alan adalah pacar sahabatku juga, namun aku sudah terlanjur sayang padanya.
" aku bingung harus pilih yang mana. di satu sisi aku sudah bersahabat lama dengan amel, tidak mungkin kalau aku bilang aku pacarnya alan karena amellah yang lebih dulu kenal dengan alan, aku tidak ingin menyakiti hati sahabatku sendiri. . di sisi yang lain, aku sayang pada alan, tidak mungkin kalau aku memilih amel dan mengakhiri hubunganku dengan alan,ini terlalu sakit buatku. " tulisku pada sebuah buku catatan kecil. aku benar-benar pusing dengan semua ini. aku lelah harus berpura-pura aku tidak perduli pada alan. aku juga capek harus menahan sakit menerima kenyataan kalau PACARKU ADALAH PACAR SAHABATKU.
***
di suatu suasana malam yang sunyi, aku sedang duduk sendirian dibangku taman. sayup-sayup dari kejauhan aku mendengar suara petikan gitar lengkap dengan suara merdu pemiliknya. sepertinya aku kenal suara gitar itu, aku juga kenal suara yang menyanyikannya. ternyata itu alan. ia terlihat seperti malaikat memakai tuksedo putih lengkap dengan sayap warna putih di belakangnya, sambil menggigit setangkai bunga mawar merah di mulutnya. kemudian dihadapanku ia menyanyikan sebuah lagu untukku.
"Ku harap waktu dapat berputar
Yang kau lihat tak seperti
Reff:
*Teman takkan kupaksa kau maafkan
" aku bingung harus pilih yang mana. di satu sisi aku sudah bersahabat lama dengan amel, tidak mungkin kalau aku bilang aku pacarnya alan karena amellah yang lebih dulu kenal dengan alan, aku tidak ingin menyakiti hati sahabatku sendiri. . di sisi yang lain, aku sayang pada alan, tidak mungkin kalau aku memilih amel dan mengakhiri hubunganku dengan alan,ini terlalu sakit buatku. " tulisku pada sebuah buku catatan kecil. aku benar-benar pusing dengan semua ini. aku lelah harus berpura-pura aku tidak perduli pada alan. aku juga capek harus menahan sakit menerima kenyataan kalau PACARKU ADALAH PACAR SAHABATKU.
***
di suatu suasana malam yang sunyi, aku sedang duduk sendirian dibangku taman. sayup-sayup dari kejauhan aku mendengar suara petikan gitar lengkap dengan suara merdu pemiliknya. sepertinya aku kenal suara gitar itu, aku juga kenal suara yang menyanyikannya. ternyata itu alan. ia terlihat seperti malaikat memakai tuksedo putih lengkap dengan sayap warna putih di belakangnya, sambil menggigit setangkai bunga mawar merah di mulutnya. kemudian dihadapanku ia menyanyikan sebuah lagu untukku.
"Ku harap waktu dapat berputar
Ku tunggu kamu yang aku rindu
Ku ratap hati ini tak buka
Ku ratap hati ini tak buka
Diriku pasti kau anggap mati
Ku terbang ke langit ke tujuh
Untuk mendapat kata maafmu
Ku harap bisa menebus dosaku padamu
Biarkan langit terang sudah
Biarkan langit terang sudah
Aku menunggumu di setiap waktu
Membiarkan aku tanpa bintang
Aku menunggumu selalu menunggumu
Menyesal ku jahat padamu
Menyesal ku jahat padamu
Ku tlah membunuhmu di setiap waktu
Terlambat ku rasakan sakitmu"
(St12 Terbang Untuk Kata Maaf)
ada saja tingkah laku alan yang membuat hatiku luluh. dia terus menyanyikan lagu itu sampai terdengar kata maaf dariku. lalu ia berlutut dihadapanku sambil memberikan bunga mawar yang tadi ia bawa untukku. "key, kamu mau kan maafin aku ?, kalau kamu ambil bunganya berarti kamu udah maafin aku." serunya sambil memberikan bunga itu padaku. lalu aku berfikir sejenak, tidak ada salahnya kalau aku maafin dia. aku ambil bunganya dan berkata "iya al, aku udah maafin kamu kok." aku tersenyum padanya. alan langsung berdiri dan sepertinya ia terlihat bahagia. alan langsung memelukku sangat erat sampai dadaku sesak sekali. "makasih ya key, aku janji aku gak bakalan nyakitin kamu lagi. aku sayang sama kamu key." seru alan sambil melepaskan pelukannya. aku hanya terdiam dan kami lanjut mengobrol seperti biasanya sampai larut malam. alan mengantarku pulang dengan mengendarai sepeda motornya, didepan pintu ia mengecup keningku dan ia berpamitan pulang.
keesokan harinya aku mulai menyapa alan. ia mengajakku sarapan di kantin, ternyata disana ada amel yang sedang duduk berdua bersama temannya. aku merasa canggung dan tak enak hati padanya. aku langsung tolak saja permintaan alan dan aku pura-pura pergi ke toilet. "ehhmm al, maaf ya kayaknya gak bisa aku sakit perut nih, kamu lanjutin aja sama amel tuh. kayaknya dia lagi nunggu kamu. aku ke toilet dulu ya. " jawabku saat alan mengajakku. "yaaahhh, ya udah deh." seru alan dengan wajah kecewa. lalu alan duduk disamping amel. mereka asik mengobrol dan sempat suap-suapan di depan banyak orang. sifat yang aku gak suka dari amel adalah dia ingin semua orang tau apa yang dilakukannya. mereka terlihat sangat mesra sekali sampai alan melupakanku. aku hanya bisa mengintip dari balik tembok.
jam pelajaran pun sudah usai, alan menungguku di depan gerbang sekolah, sepertinya ia ingin mengajakku pulang bersama dia. aku mencoba menghindar darinya, karena aku tak ingin amel melihatku pulang bersama alan. namun alan melihatku dan mengajakku pulang bersamanya. lalu amel datang menghampiri kami berdua. "hai al, hai key, kalian ngapain disini ? kita pulang bareng aja yukz" seru amel menghampiri kami berdua. "emmmhh,, mel, kayaknya aku gak bisa ikut kalian pulang, soalnya aku ada urusan. kalian pulang aja duluan, nanti aku nyusul." kataku pada amel dan alan. wajah alan terlihat sangat kecewa mendengar kata-kataku, amel terlihat sangat senang bisa pulang bersama alan. alan hanya tersenyum dan aku pergi meninggalkan mereka berdua. terlihat dari kejauhan, tangan alan merangkul amel, merekapun pergi entah kemana.lalu akupun pulang dengan berjalan kaki.
sore itu alan datang ke rumahku membawa setangkai bunga mawar putih dan sebatang coklat kesukaanku. dia terus mengetuk pintu dan beberapa saat kemudian aku membukakan pintu untuknya.aku pasang muka jutek padanya. "ngapain kamu kesini ?" tanyaku padanya. "aku mau minta maaf sama kamu soal tadi siang." jawabnya sambil memberikan bunga dan coklat itu padaku. "key, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. bisa gak kita ngobrol di luar ?" lanjutnya. aku hanya mengangguk dan mengiyakan ajakannya. kamipun pergi ke sebuah taman yang tak jauh dari rumahku. taman yang sangat indah dipenuhi bunga dan pohon yang rindang. alan menghentikan laju motornya di depan sebuah pohon yang sangat besar dan rindang. lalu kami duduk di bawah pohon yang rindang itu, anginnyapun bertiup sepoi-sepoi . suasana yang sangat sejuk di sore hari. terlihat dari ufuk barat matahari akan segera tenggelam. jarang-jarang aku dan alan menyaksikan sunset yang indah seperti ini. terakhir aku menyaksikannya di pantai beberapa minggu yang lalu bersama alan. aku selalu merindukan saat-saat seperti ini.
"kamu mau ngomong apa al ?" kataku, memulai percakapan. "key, sebenarnya kamu sayang gak sih sama aku ? aku cape harus berpura-pura tidak ada hubungan apa-apa sama kamu di depan amel. harusnya kita bilang aja kalau kita pacaran, mungkin dia juga akan mengerti. aku gak mau terus-terusan nyakitin kamu dan dia. sekarang aku benar-benar bersalah telah mencintai dua orang yang sudah bersahabat lama. harusnya kita akhiri saja sandiwara ini, aku bakalan putusin dia dan aku akan terus mencintai kamu." jelasnya dengan wajah yang sangat sedih. "aku ngerti maksud kamu al, aku sayang sama kamu tapi aku gak mau amel tersakiti dan akhirnya pasti aku yang di salahkan. kalau kamu emang sayang sama aku, aku mohon jangan putusin amel, buat dia bahagia dan mulai sekarang kita PUTUS." Jawabku sambil memeluknya, tiba-tiba amel muncul dari balik pohon dengan wajah yang sangat sedih dan kecewa, air matanya menetes sampai ke pipi. ternyata dari tadi amel di situ mendengarkan semua omonganku dengan alan. aku kaget dan aku segera melepaskan pelukan itu. amel terlihat sangat marah padaku. "keyla, ternyata kamu bukan sahabat yang baik buat aku. kamu tega mencintai dia di belakang aku, aku ini sahabat kamu, tapi kamu tega khianati aku. dasar sahabat sama pacar sama aja, sama-sama gak setia." ucap amel dengan terbata-bata. "yang kamu lihat gak seperti yang kamu lihat. semua telah terjadi di luar kendaliku. jika bisa ku arahkan saja cinta ini ke lain cinta. maafkan aku mencintai kekasihmu, namun ku tak ingin menjadi penyebab kehancuran anatara kau dan dia dan aku." aku memohon maaf padanya dan dia membalasku dengan tamparan keras di pipi. amel pergi meninggalkan kami berdua dengan suara isak tangisnya. aku tidak bisa membayangkan kalau aku jadi dia, teramat sakit di khianati oleh sahabat dan pacarnya sendiri. maafkan aku sobat aku memang bukan sahabat yang baik.
Bersambung .....
"Teman ada yang ingin kusampaikan
sore itu alan datang ke rumahku membawa setangkai bunga mawar putih dan sebatang coklat kesukaanku. dia terus mengetuk pintu dan beberapa saat kemudian aku membukakan pintu untuknya.aku pasang muka jutek padanya. "ngapain kamu kesini ?" tanyaku padanya. "aku mau minta maaf sama kamu soal tadi siang." jawabnya sambil memberikan bunga dan coklat itu padaku. "key, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. bisa gak kita ngobrol di luar ?" lanjutnya. aku hanya mengangguk dan mengiyakan ajakannya. kamipun pergi ke sebuah taman yang tak jauh dari rumahku. taman yang sangat indah dipenuhi bunga dan pohon yang rindang. alan menghentikan laju motornya di depan sebuah pohon yang sangat besar dan rindang. lalu kami duduk di bawah pohon yang rindang itu, anginnyapun bertiup sepoi-sepoi . suasana yang sangat sejuk di sore hari. terlihat dari ufuk barat matahari akan segera tenggelam. jarang-jarang aku dan alan menyaksikan sunset yang indah seperti ini. terakhir aku menyaksikannya di pantai beberapa minggu yang lalu bersama alan. aku selalu merindukan saat-saat seperti ini.
"kamu mau ngomong apa al ?" kataku, memulai percakapan. "key, sebenarnya kamu sayang gak sih sama aku ? aku cape harus berpura-pura tidak ada hubungan apa-apa sama kamu di depan amel. harusnya kita bilang aja kalau kita pacaran, mungkin dia juga akan mengerti. aku gak mau terus-terusan nyakitin kamu dan dia. sekarang aku benar-benar bersalah telah mencintai dua orang yang sudah bersahabat lama. harusnya kita akhiri saja sandiwara ini, aku bakalan putusin dia dan aku akan terus mencintai kamu." jelasnya dengan wajah yang sangat sedih. "aku ngerti maksud kamu al, aku sayang sama kamu tapi aku gak mau amel tersakiti dan akhirnya pasti aku yang di salahkan. kalau kamu emang sayang sama aku, aku mohon jangan putusin amel, buat dia bahagia dan mulai sekarang kita PUTUS." Jawabku sambil memeluknya, tiba-tiba amel muncul dari balik pohon dengan wajah yang sangat sedih dan kecewa, air matanya menetes sampai ke pipi. ternyata dari tadi amel di situ mendengarkan semua omonganku dengan alan. aku kaget dan aku segera melepaskan pelukan itu. amel terlihat sangat marah padaku. "keyla, ternyata kamu bukan sahabat yang baik buat aku. kamu tega mencintai dia di belakang aku, aku ini sahabat kamu, tapi kamu tega khianati aku. dasar sahabat sama pacar sama aja, sama-sama gak setia." ucap amel dengan terbata-bata. "yang kamu lihat gak seperti yang kamu lihat. semua telah terjadi di luar kendaliku. jika bisa ku arahkan saja cinta ini ke lain cinta. maafkan aku mencintai kekasihmu, namun ku tak ingin menjadi penyebab kehancuran anatara kau dan dia dan aku." aku memohon maaf padanya dan dia membalasku dengan tamparan keras di pipi. amel pergi meninggalkan kami berdua dengan suara isak tangisnya. aku tidak bisa membayangkan kalau aku jadi dia, teramat sakit di khianati oleh sahabat dan pacarnya sendiri. maafkan aku sobat aku memang bukan sahabat yang baik.
Bersambung .....
"Teman ada yang ingin kusampaikan
Namun ini tak pantas tuk kau dengar
Ku ada di tempat yang salah
Karna dibutakanCinta…
Yang kau lihat tak seperti
Yang kau lihat
Semua telah terjadi di luar kendaliku
Jika bisa kuarahkan saja
Cinta ini ke lain Cinta..
Reff:
Maafkan Aku mencintai kekasihmu
kekasihmu…
Namun ku tak ingin menjadi
Penyebab kehancuran
Antara kau dan dia dan aku
*Teman takkan kupaksa kau maafkan
Diriku yang terlanjur bersalah
Hanyalah maaf tulus dariku
Takkan pernah kubuatLagi…"
song by :
(REBECCA-Maafkan aku mencintai kekasihmu)
0 komentar:
Posting Komentar