valentine day Keperawanan hilang dimalam Valentine
. Taman Rimba. Ya
letaknya didalam Kota. Meski dalam Kota, taman ini adalah hutan buatan
tempat binatang yang dilindungi. Biasanya jika disiang hari tempat ini
dijadikan liburan keluarga. Hiburan murah meriah sambil mengenal satwa
bagi anak anak mereka. Dev memilih tempat ini karena pada malam itu akan
banyak pasangan ABG yang merayakan Hari Valentine dan mencatatkan
moment paling berharga dalam sejarah percintaan mereka.
***
“Dev, kita pulang yuk!”anisa mulai jengah dengan suasana taman, makin
malam makin banyak muda mudi yang datang. Sebagian dari mereka bertahan
tetap di arena menikmati acara yang disediakan panitia. Ada juga yang
menghabiskan waktu dengan keliling taman, duduk-duduk, tak sekali anisa
jumpai pasangan sedang berpelukan, lip kissing seperti yang dilihatnya
di film-film percintaan Korea bahkan lebih… Saat itu sulit dibedakan
mana penghuni taman rimba dan mana yang pengunjungnya.
“Bentar lagi nis, sayangkan jauh-jauh kita cepat pulang. Acaranya
baru juga dimulai. Siapa tau nanti kita dapat doorprize atau kita
dinobatkan jadi pasangan paling mesra. Apa kamu gak ingin kita selalu
mengingat moment ini. Ketika semua orang memandang iri”.Dev adalah
cinta pertamanya. Dia sangat menyayangi lelaki itu dan tak ingin buat
dia kecewa.
Jam menunjukan pukul 21.40 WIB ketika anis melihat jam pada
handphonenya. Ada banyak panggilan tak terjawab disana. Ia lupa untuk
mengubah nada silent dari sepulang sekolah tadi.
“Dev, pokoknya kita pulang sekarang! Ayah cemas. Ini sudah terlalu
malam.” Dev hanya pandangi wajah kekasihya itu sekilas dengan gurat
kecewa. Karena ia masih ingin menikmati acara demi acara. Dev berlalu
menuju tempat parkiran.anis mengambil helm dari tangan Dev masih tetap
dengan isyarat sunyi.
Suasana mencekam, gelap dan sunyi, suara sound speaker terdengar
sangat jauh. Tiba-tiba motor yang dikendarai Dev mogok. Bagi orang yang
waras tentu lebih memilih tidur berselimut dirumah dari pada keluyuran.
Kalau tidak karena permintaan Dev tentu anisa lebih memilih dirumah
saja. anisa masih mengingat permohonan Dev.
tidak disangka dan Dibayangkan, oleh Dev, dirinya atau siapapun
juga. Pengorbanan yang sia sia. Konyol. Sewaktu motor Dev mogok, dua
orang pria tinggi besar berpawakan polisi menghampiri.
“kalian disini ngapain?” Tanya seorang lelaki yang berambut ikal kepak
“ motor kami mogok, Bang! “
“Alasan! Kalian mau mesum ya ?”
“ bener! gak bang! Jawab Dev, yang mulai menciut mentalnya. Pasalnya dua lelaki itu membentak.
“ikut kami! Ajak lelaki itu setelah bertanya alamat dan kartu
pelajar. Lelaki perpawakan polisi itu mengintrogasi Dev dan anisa secara
terpisah.
“ kamu pasti sudah mesum ? kamu sudah tak perawan kan ? Tanya lelaki itu ke anisa
“ anisa hanya terisak pasalnya dia takut suara tinggi, bentakan. Orang
tuanya tak pernah membentaknya. Ditambah lagi suasana hutan yang gelap,
hanya cahaya handphone dari lelaki asing itu. “Dev, dimana kau ?“
pikirnya.
“ Alahhh!, kamu juga sudah tidak perawankan?, jangan berisik ! Sal
yang dipake anisa berpindah membungkam mulutnya. Tenaga lelaki itu
terlalu kuat. Rien tak dapat berbuat apa apa dan tak mengetahui apa apa?
Hal buruk telah menimpanya.
Ditempat yang berbeda Dev dimintai uang dan handphonenya. Jika tidak
diberikan maka akan diancam dimasukan ke kantor polisi. Nyali Dev yang
masih SLTP tak bertahan, dan tidak bisa berpikir panjang. Apalagi ia
berasal dari Desa. Mentalnya bertekuk lutut diserahkan uang tiga puluh
ribuan itu beserta handphonenya.
***
“ arrrgh! Kenapa kamu tak bilang dari tadi anisa? Geraham Dev saling
bertemu. Geram. Setelah mendengar pengakuan anisa. Dia putar motornya
kearah tempat dimana motornya tadi mogok. Dia putari seluruh taman. Sia
sia. Tidak ia temui dua lelaki tersebut. Putus harapan ia beranikan diri
untuk menghampiri pos satpam penjagaan dan menanyakan tentang dua
lelaki tersebut. Tapi penjaga mengaku tidak mengenali sama sekali dengan
ciri ciri yang disebutkan. “ kalau polisi yang patroli disini biasanya
pake seragam Dek” jelas penjaga tersebut. Setitik jalan keluar tak
mereka temui sedikitpun, semua tertutup. Gelap dan semakin gelap seperti
hari yang hampir mendekati tengah malam. Dev dan anisa merayakan hari
Valentine penuh dengan tangis. Tangis yang tak akan pernah kering sampai
kapanpun.
***
anisa pagi pagi sekali datang ke sekolah. Ia sangat bingung harus
bagaimana. Ingin segera ia bertemu dengan Dev. Matanya tak terpejam
barang semenitpun. Bukan karena berkumpulnya rindu seperti hari biasa
tapi karena kecemasan dan rasa shok bersekongkol disana. Tak disangkanya
Dev sudah berada di kelas. Senyumanya berubah menjadi masam. Dia lihat
Dev bersama Sri. Dilihatnya coklat ditangan Sri. “Dev, beri aku
penjelasan?” ditariknya Dev kebelakang kelas.
“nis, maaf aku masih jejaka. Gila!, kalau aku memperoleh yang tidak
perawan”. Jawab Dev sambil menunduk. Sri sudah lama mencintaiku. Tidak
salahnya aku mengobati kekecewaan ini dengannya. Aku kecewa nis. Aku
shok”. Sekarang anisa yang benar benar merasa gila. Tangisnya sudah
kering. Badannya kehilangan kekuatan. Disandarkannya lama di tiang
bangunan. Sunyi. Sampai tanda bel masuk berbunyi.
“ Maaf nis, kuharap kamu baik-baik saja. Yuk kita masuk”. Kata Dev sambil berlalu.
***
Hari ini ruang kelas terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kegiatan
eskul hari ini diisi dengan kegiatan Rohis. Miss. Salsabillah adalah
guru Bahasa Inggris yang dipercaya Kepala Sekolah sebagai tutor kegiatan
Rohis di kelas dua. Kelasnya anisa. Banyak murid yang menyukainya,
suaranya lembut, teduh, tak pernah marah-marah dan yang terpenting
adalah dia bisa diterima oleh anak-anak dalam memberikan tausyiah
meskipun dia bukanlah lulusan dari pesantren atau sekolah tinggi agama.
Kedahsyatan dalam mencari ilmu Agama secara otodidak mengantarkannya
menjadi sesosok muslimah yang ideal.
Betapa terkejutnya dia ketika sampai dikelas semua murid mengucapkan “
Happy Valentine Miss! Secara serentak. Wow. Disela kebingungannya
murid-murid menyisipkan coklat, bunga atau entah apa isinya yang
dibungkus rapi bersama sampul warna pink. Dia tak pernah merayakannya.
Saat itu adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan Aqidah dan
menghapus lata murid yang ikut-ikutan merayakan Valentine.
“hari ini hari Valentine? Tanya Salsabillah kepada muridnya setelah kondisi lumayan tenang.
“ Iya Miss “
“Apa itu Valentine ?”
“Ah, Miss kolot masak hari gini gak ngerti valentine. Capek deh!!!” kata seorang murid.
Murid yang lain menimpali, “ hari kasih sayang Miss,”
“siapa yang bilang?” menarik perhatian muridnya. Suasana sunyi. “
sudah biasa Miss, kami ngerayain kata seorang murid yang agak jangkung
“. Salsabillah mengelus dada di perdesaan seperti ini berita atau kabar
kekafiran cepat sekali menyebar dan itu diikuti.
“ masih ingat dengan ayat yang mengatakan jangan mengikuti sesuatu
tanpa ilmu pengetahuan?”. Kembali sunyi. Kemudian Billah melanjutkan,
“kita tidak boleh mengikuti perayaan Valentine karena ini adalah
kebiasaan orang orang kafir. Mau kita dimasukan kepada golongan orang
orang kafir?”. Murid-muridpun menggeleng tanpa suara. Dari bangku paling
ujung seorang murid bertanya, “ kenapa Miss? Kan Valentine bukan untuk
orang berpacaran saja tapi juga untuk anak ke orang tua, sesama teman
dan dengan guru. Bukankah itu baik? Kenapa dibilang mengikuti orang
orang kafir. Kalau untuk yang pacaran bolehlah dibilang begitu.”
Salsabillah tersenyum berarti tausyiah tentang haramnya pacaran minggu
kemarin masuk kepemikiran anak muridnya. Kemudian Salsabillah mulai
bercerita tentang asal usul kenapa Valentine itu haram. Diputarnya
memori tentang asal usul ini yang pernah ia baca dari majalah Islam.
“ Valentine itu berasal dari nama seorang Santo yang dibunuh karena
ia menentang Raja Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah
pada zaman itu. Menurut Raja, pemuda yang menikah tidak bisa
berkonsentrasi dalam berperang. Pada waktu itulah St. Valentine
membangkang, ia tetap menikahkan pemuda-pemuda tersebut. Tapi lambat
laun ia ketahuan. Raja marah lalu membunuhnya. Untuk mengenang dan
mengagungkan keberanian sang Santo maka dikenallah pada hari kematiannya
sebagai hari kasih sayang yaitu pada tanggal 14 Februari. Selain itu
orang Eropa percaya pada tanggal tersebut adalah musim semi atau musim
kawin. Makanya banyak orang-orang didunia yang ikut-ikutan ngerayain.
Jadi bagi kita muslimah kita harus pahami sejarah ini. Perayaan ini
tidak ada dalam Islam. Agar kelak kita tidak menyesal karena termasuk
golongan kafir. Kalau kita ikut-ikutan ngerayain, kita tak ada bedanya
dengan mereka seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alahi wasalam “ barang
siapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka (HR. abu
Daud ). Jadi jangan asal asal ikutan ya? Jika untuk memperingati hari
kasih sayang bisa kok tiap hari tanpa mengkhususkan hari hari tertentu.
Jadi masih mau ikutan merayakan Valentine nih? Mau digabunggin sama
orang-orang kafir ?“ Tanya Sallabillah. Ia pandangi semua isi kelas. Ia
lahap semua mata murid-muridnya. Semua tertunduk. Ada yang paham. Ada
yang nyeletuk “ ih, Miss ni gak gaul banget, apa apa gak boleh”. Ia
tersenyum dan berdo’a semoga diberikan hidayah dan pemahaman kepada
murid muridnya. Dibangku nomor tiga ia tangkap sesosok Rein, tidak
seperti biasa. Wajahnya pucat, ketika beradu pandang, matanya penuh
dengan ketakutan.
***
anisa masih hanyut dalam pikirannya. Seandainay anisa dengarkan kata-kata
Salsabillah untuk tidak berpacaran tentu tak akan seperti ini. Dulu dia
tidak percaya kata-kata Salsabillah. Menurut anisa pacaran bukanlah
berzina seperti yang dikatakan Salsabillah. Baginya pacaran hanya untuk
memotivasi dia belajar. Semua sudah terlambat, Dev yang diharapkan bisa
jadi motivasi belajar adalah lelaki brengsek yang tak punya hati sama
sekali. Tapi Dev juga tidak bisa disalahkan, siapa yang mau dengan
perempuan yang tak perawan? Lalu siapa yang disalahkan! Tuhan ? bukankah
Tuhan sudah menegurnya, memanggilnya untuk tidak mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk (Al-Isra :32 ). “menagislahlah nak!, menagislah kalau kamu
belum siap cerita sekarang, Ibu tunggu. Menangislah!, jika buatmu
tenang!”. Diberikannya punggung Salsabillah. Mereka berdua berpelukan
seperti seorang anak dan Ibunya. anisa terus menangis, ia mulai mengerti
sebenarnya hidup ini memang penuh tangis entah tangis diciptakan karena
kesalahan diri sendiri, entah karena orang lain atau memang waktunya
harus menagis.
hy,hy,hy....
bagi paara pelajar / blum siap untuk mnikah sebaiknya jangan berpacaran dulu...
pacaran sih boleh tapi jaga jarak ya ...
jangan seperti kisah diatas ... ok sob...
ingat kehormatan perempuan harus di jaga biar bisa menyenangkan suaminya kelak..