lebaran tahun ini terasa sangat berbeda dari tahun sebelumnya. karena aku merayakan lebaran tahun ini di sebuah desa tempat kelahiranku, yakni sebuah desa yang terletak jauh dari kota, desa itu berada di kabupaten Brebes, jawa tengah. sebelumnya aku tinggal di kota bogor bersama orangtuaku. aku pulang ke desa sekitar 5 hari sebelum lebaran. disana aku bertemu seseorang yang sangat istimewa, seseorang yang selama ini aku harapkan, seseorang yang selama ini aku inginkan. kak Baim, seseorang yang aku kagumi sejak pertama kali aku bertemu dia 3 tahun yang lalu. seseorang yang selalu aku impikan jadi penghibur disaat aku sedih, menjadi penyemangat disaat aku menyerah. aku melihat dia dari sisi yang berbeda, dia baik dan tampangnya lumayan oke. aku pikir dia adalah seorang yang menyenangkan.
aku bertemu dengannya di suatu suasana malam yang sangat ramai dengan suara gema takbir yang begitu indah. aku berbincang tentang banyak hal dengannya, suranya yang lembut dan halus membuatku merasa nyaman saat di dekatnya. namun satu hal yang aku gak suka darinya yaitu sikap dia yang pendiam sehingga saat aku bicara terkadang hanya senyum yang ia lakukan. begitu juga denganku, seketika suasanapun menjadi hening. kami lanjutkan mengobrol sampai larut malam, hingga ia berpamitan padaku dan ia tersenyum manis sambil berkata "selamat malam ade sayang, sampai bertemu besok" , lalu ia pun pergi.
malam berikutnya, dia mengajakku jalan-jalan keliling desa sambil melihat-lihat pemandangan disana. ia berhenti sejenak di pinggir jalan raya dekat sawah dan saluran irigasi yang terlihat jernih airnya, sesekali terdengar suara jangkrik dari sawah yang membuat suasana menjadi lebih indah. dibawah sinar bulan dan malam yang bertabur bintang tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang tak ku duga, ia berkata : "I LOVE YOU, kamu mau gak jadi pacar kakak ?". deg, deg, deg, suara jantungku berdetak kencang tidak karuan. aku hanya terdiam sambil berfikir sejenak.
"de, mau gak jadi pacar kakak, lihat nih ada coklat, kalau kamu buka bungkus coklatnya dan kamu makan berarti kamu terima cinta kakak, tapi kalau kamu gak mau terima buang aja coklatnya atau kamu simpen aja sampai kamu mau terima cinta kakak". seru kak baim sambil memberikan sebuah batang coklat kepadaku.
lalu aku buka coklat yang kak baim berikan padaku, aku makan dan aku berkata padanya "coklatnya manis kak kayak kakak, tanpa aku bilang kakak pasti udah tahu kan jawaban aku apa ?" aku tersenyum dan tersipu malu. lalu dia mengantarku pulang, karena hari sudah larut malam.
***
Sekitar 4 hari setelah lebaran, aku pun kembali ke bogor, karena hari seninnya aku harus masuk sekolah. demikian pula dengan kak Baim, ia kembali lagi ke jakarta untuk melanjutkan pekerjaannya. sebenarnya aku ingin lebih lama lagi berada di sampingnya, namun mau bagaimana lagi aku harus melanjutkan sekolahku dan dia pun harus melanjutkan pekerjaannya.
hari demi hari berlalu, selama ia di jakarta ia gak pernah main ke sini, alasannya karena ia sibuk bekerja. selama beberapa minggu aku berhubungan dengannya hanya melalu pesawat telpon/hp. kami menjalin hubungan jarak jauh dengan baik, namun sepertinya dia mulai berubah. berubah dalam arti bukan dari sikapnya dia, tapi dari gaya bicaranya.
di suatu malam minggu yang sunyi, aku pun menghubungi dia via sms, aku merasa ada yang beda dari tulisan yang ia ketik dalam pesan itu. aku pun membalas pesan itu dan menanyakan kenapa dia berbeda.
"kak, aku boleh nanya gak ?" tanyaku padanya.
"nanya apa de ?" jawab ia dengan singkat.
"kakak sayang gak sama aku ?" tanyaku dengan ragu.
"sayang" balasnya dengan singkat.
"sebenernya kakak nganggep aku apa sih ?" aku bertanya lagi dan mulai kesal.
"ade" ia menjawab dengan simpelnya.
aku balas lagi pesan dari dia, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menjauh darinya. aku kesal, sedih, kecewa karena selama ini aku hanya di anggap adik olehnya. sejak saat itu, dia sudah gak pernah kontak aku lagi. walau perasaan aku hancur saat itu, tapi sebenarnya aku masih menyimpan perasaan untuk dia.
setelah sekian lama dia gak ngasih kabar, tiba-tiba ia datang membawa pesan singkat yang membuat aku lebih sakit hati lagi. pesan yang isinya sangat membuat aku minder sekaligus merasa terhina sekali. namun aku gak menghiraukannya, cukup hanya mengelus dada dan berkata "SABAR".
"Kemarin ku dengar
*
**
***
aku bertemu dengannya di suatu suasana malam yang sangat ramai dengan suara gema takbir yang begitu indah. aku berbincang tentang banyak hal dengannya, suranya yang lembut dan halus membuatku merasa nyaman saat di dekatnya. namun satu hal yang aku gak suka darinya yaitu sikap dia yang pendiam sehingga saat aku bicara terkadang hanya senyum yang ia lakukan. begitu juga denganku, seketika suasanapun menjadi hening. kami lanjutkan mengobrol sampai larut malam, hingga ia berpamitan padaku dan ia tersenyum manis sambil berkata "selamat malam ade sayang, sampai bertemu besok" , lalu ia pun pergi.
malam berikutnya, dia mengajakku jalan-jalan keliling desa sambil melihat-lihat pemandangan disana. ia berhenti sejenak di pinggir jalan raya dekat sawah dan saluran irigasi yang terlihat jernih airnya, sesekali terdengar suara jangkrik dari sawah yang membuat suasana menjadi lebih indah. dibawah sinar bulan dan malam yang bertabur bintang tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang tak ku duga, ia berkata : "I LOVE YOU, kamu mau gak jadi pacar kakak ?". deg, deg, deg, suara jantungku berdetak kencang tidak karuan. aku hanya terdiam sambil berfikir sejenak.
"de, mau gak jadi pacar kakak, lihat nih ada coklat, kalau kamu buka bungkus coklatnya dan kamu makan berarti kamu terima cinta kakak, tapi kalau kamu gak mau terima buang aja coklatnya atau kamu simpen aja sampai kamu mau terima cinta kakak". seru kak baim sambil memberikan sebuah batang coklat kepadaku.
lalu aku buka coklat yang kak baim berikan padaku, aku makan dan aku berkata padanya "coklatnya manis kak kayak kakak, tanpa aku bilang kakak pasti udah tahu kan jawaban aku apa ?" aku tersenyum dan tersipu malu. lalu dia mengantarku pulang, karena hari sudah larut malam.
***
Sekitar 4 hari setelah lebaran, aku pun kembali ke bogor, karena hari seninnya aku harus masuk sekolah. demikian pula dengan kak Baim, ia kembali lagi ke jakarta untuk melanjutkan pekerjaannya. sebenarnya aku ingin lebih lama lagi berada di sampingnya, namun mau bagaimana lagi aku harus melanjutkan sekolahku dan dia pun harus melanjutkan pekerjaannya.
hari demi hari berlalu, selama ia di jakarta ia gak pernah main ke sini, alasannya karena ia sibuk bekerja. selama beberapa minggu aku berhubungan dengannya hanya melalu pesawat telpon/hp. kami menjalin hubungan jarak jauh dengan baik, namun sepertinya dia mulai berubah. berubah dalam arti bukan dari sikapnya dia, tapi dari gaya bicaranya.
di suatu malam minggu yang sunyi, aku pun menghubungi dia via sms, aku merasa ada yang beda dari tulisan yang ia ketik dalam pesan itu. aku pun membalas pesan itu dan menanyakan kenapa dia berbeda.
"kak, aku boleh nanya gak ?" tanyaku padanya.
"nanya apa de ?" jawab ia dengan singkat.
"kakak sayang gak sama aku ?" tanyaku dengan ragu.
"sayang" balasnya dengan singkat.
"sebenernya kakak nganggep aku apa sih ?" aku bertanya lagi dan mulai kesal.
"ade" ia menjawab dengan simpelnya.
aku balas lagi pesan dari dia, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menjauh darinya. aku kesal, sedih, kecewa karena selama ini aku hanya di anggap adik olehnya. sejak saat itu, dia sudah gak pernah kontak aku lagi. walau perasaan aku hancur saat itu, tapi sebenarnya aku masih menyimpan perasaan untuk dia.
setelah sekian lama dia gak ngasih kabar, tiba-tiba ia datang membawa pesan singkat yang membuat aku lebih sakit hati lagi. pesan yang isinya sangat membuat aku minder sekaligus merasa terhina sekali. namun aku gak menghiraukannya, cukup hanya mengelus dada dan berkata "SABAR".
"Kemarin ku dengar
Kau ucap kata cinta
Seolah dunia
Bagai dimusim semi
*
Kau datang padaku
Membawa luka lama
Ku tak ingin seolah
Semua seperti dulu
**
Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
Setelah ku rasa perih
Kegagalan ini membuat ku tak berdaya
***
Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
Setelah kau tinggal pergi
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi (taxi-hujan kemarin)
***
ya, kesabaranku memang berbuah manis, setelah beberapa bulan setelah itu aku mulai bisa melupakan segala hal tentangnya. aku mendapatkan seseorang yang lebih menyayangi aku lebih dari sekedar adik. seseorang yang membuat aku nyaman saat aku berada di dekatnya. seseorang yang selalu membuat aku tersenyum walau terkadang nyebelin. dan berkat dia, sekarang aku bisa "MOVE ON".
***
ya, kesabaranku memang berbuah manis, setelah beberapa bulan setelah itu aku mulai bisa melupakan segala hal tentangnya. aku mendapatkan seseorang yang lebih menyayangi aku lebih dari sekedar adik. seseorang yang membuat aku nyaman saat aku berada di dekatnya. seseorang yang selalu membuat aku tersenyum walau terkadang nyebelin. dan berkat dia, sekarang aku bisa "MOVE ON".
0 komentar:
Posting Komentar